Wednesday, December 22, 2004

Buat Teteh...

Dalam kacamataku, beliau adalah orang yang sangat 'sempurna'. 'Sempurna' dari segi pemahaman dan pengamalannya, 'sempurna' dari segi kedewasaannya menghadapi adik-adiknya yang nakal ini, 'sempurna' dari segi selalu menjadi penyokong moral kami untuk terus berjuang, menjawab semua kegelisahan kami dengan keteduhan hati yang seluas samudera...
Hingga terkadang aku lupa. Allah menciptakan seorang manusia dengan berbagai kelemahan. Aku tau, beliau pun manusia biasa. Aku kaget sekali saat hari ini beliau mengirim pesan singkat di layar messenger-ku:

Setiap orang pasti pernah merasakan berada dalam jurang yang dalam. Yang semakin hari, dia semakin terpuruk ke dasarnya. Walaupun begitu, dia tetap berusaha merangkak keluar, sambil menggapai tangan - tangan yang terulur. Mohon do'a utk aku yang sedang berusaha merangkak keluar. Jazakillah.

Pesan itu membuatku tercenung. Lamaaaaa sekali. Aku bingung. Apa yang harus aku katakan? Layakkah diri ini menjadi solusi ketika masih banyak kenistaan yang menyelubungi? Tapi.. bukankah suatu kewajiban bagi kita untuk memberi nasihat kala saudaranya meminta? Akhirnya aku jawab:

Teh, aku sayang ma teteh... Bukankah teteh yang selalu bilang: Jagalah Allah di hati kita, niscaya Allah akan menjaga kita? Laa yukallifullaahu nafsan illa wus'aha. Teteh, sabar ya...

Teh, mungkin jarak ratusan kilometer memisahkan kita. Keterbatasan kita sebagai manusia yang telah membuat kita tidak bisa bersua setiap saat. Tapi perkenankanlah aku tetap menjadi saudara Teteh sampai kapanpun. Semoga Allah mengekalkan ikatan hati kita, memasukkan kita dalam golongan hamba-Nya yang saling mencintai karena-Nya, dan mengumpulkan kita kembali kelak di jannah-Nya. Amin.

Allah.. adiknya yang sering kali khilaf ini hanya ingin memohon kepada-Mu semoga Engkau memuliakan beliau atas apa yang telah beliau lakukan untuk aku, dan dakwah ini..
Rabb, hamba-Mu yang lemah ini meminta, jikalau beliau membutuhkan tangan untuk menarik kembali beliau keluar dari jurang keterpurukan itu, perkenankanlah hamba menjadi salah satunya. Walaupun hamba tau, bahwa mungkin hamba pun tak cukup kuat untuk itu..
Yaa Muqalibbal quluub.. Tetapkan hati beliau untuk bersabar menghadapi semua ujian-Mu. Amin.

Ah, indahnya ukhuwah...

2 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum Wr Wb

Kadar keimanan manusia kadang naik & kadang turun.ketika keimanan seseorang naik, maka akan sanggup untuk menghadapi apapun. Tetapi ketika keimanan seseorang turun, apapun bisa terjadi pada dirinya.

Sesungguhnya Allah akan memberikan ujian serta cobaan kepada HambaNya baik dalam keadaan senang ataupun susah. Ketika ujian itu datang, seorang hamba yang bisa menghadapi ujian tsb akan bertambah derajat ketaqwaan kepada Allah, akan tetapi ketika seseorang tidak dapat menghadapi ujian tsb, maka ia bisa saja lebih rendah derajatnya daripada hewan.

Sadarilah saudara/i yang dicintai Allah SWT, hidup di dunia ini hanyalah sementara janganlah kita terlena akan indahnya dunia. dunia bagaikan terminal dimana kita akan transit sementara untuk menuju hidup yang labih kekal serta abadi.Jangan pernah bermimpi hidup di dunia tidak pernah ada ujian serta cobaan karena itu adalah fitrah hidup di dunia.Perbanyaklah ibadah ataupun amalan selama didunia untuk investasi jangka panjang kita di akhirat kelak.

Indahnya hidup di dunia ini jika sesama ukhuwah itu bisa meningkatkan iman sesama manusia. Sungguh ruginya di dunia jika ukhuwah bisa menurunkan terlebih lagi menjatuhkan keimanan sesama manusia. Ingatlah bahwa manusia itu adalah makhluk yang dhoif, Perkuatlah ukhuwah jika itu bisa meningkatkan kadar iman sesama manusia serta saling menesahati dan mengingatkan sesama manusia itu sangatlah penting.

Yang benar datangnya dari Allah, dan yang salah datangnya dari ana sendiri sebagai makhluk yang dhoif.

Wassalam


Jundullah
a_usuf22@yahoo.com

Yentri Marchelino said...

Syukron akhi, atas tambahan tausiyah-nya.
Semoga kita bisa menjadi pelaksana pertama dari apa-apa yang kita katakan.. Amin.