Friday, February 23, 2007

High or Low?

Sebagian anak terlahir dalam keadaan normal, sementara sebagian lainnya terlahir istimewa. Dalam sebaran normal, mereka ada di sebelah kanan (more than average) atau kiri (less than average). Aku ingin mencoba lebih memperhatikan mereka, pendidikannya, perkembangannya. Ingin coba berbagi tentang permasalahan yang mereka hadapi ketika diberi label 'gifted', 'disabled' atau bahkan 'mentally retarded'.. The problem is.... I have to choose!! Upper or lower? Aduh, bingung...
»»  Baca Selanjutnya...

Wednesday, February 14, 2007

Salah Jurusan?!

Nothing as practical as a good theory - Kurt Lewin (yang selalu dikutip pa Hamdi berulang-ulang dalam kuliahnya).
Awalnya aku berpikir amat sangat pragmatis dan praktis. Aku kuliah (lagi), karena ingin memberi kontribusi yang lebih banyak kepada masyarakat. Ternyata oh ternyata, di jurusan ini, bukannya kemampuan praktisi yang kita peroleh, namun kemampuan pada tataran teoritis. Aku mulai dag-dig-dug nih. Mencoba menyesuaikan diri kembali dan me-revisi tujuan awal aku ingin terjun kembali ke dunia akademisi. Trus lagi, mulai berpikir, apa iya aku segitu filosofisnya? Kalo S2 berarti aku harus berteori tentang sesuatu hal, trus apa yang aku inginkan??? Duh.. pikiranku udah mulai di-sibghoh ama pa Hamdi neeeh... pusyiiing. Ah... itu sih TEORI!!!


** ignore aja deh, wong nulisnya juga ngaco!!! $?&$!
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, February 05, 2007

Tempat Istimewa

Kehidupan pernikahan memang menakjubkan. Ada seorang sahabat yang mengatakan bahwa menjalani pernikahan sama artinya dengan menapakkan kaki pada Universitas Kehidupan di Fakultas yang bernama Kesabaran.

Laki-laki itu tadinya tidak aku kenal, bahkan mendengar namanya pun baru pada saat amplop tertutup itu disodorkan kepadaku. Belum pernah terlintas dalam harap dan pikirku, laki-laki seperti apa yang aku inginkan untuk berdampingan dalam satu koridor yang sama, perjuangan. Lalu tiba-tiba, ia hadir begitu saja dalam kehidupanku. Kemudian, everything's just fell all right. Allah memang memberi yang terbaik untukku, itu satu hal yang aku yakini, insyaAllah selamanya. Proses yang sedikit terhambat karena permasalahan pekerjaan, alhamdulillah menjadi satu tarbiyah sendiri dalam perjalanan kami mencoba membangun sebuah mahligai cinta.
Perlahan, laki-laki itu mulai mewarnai hari-hariku. Tiga bulan pertama kami harus terpisah, pasti Allah juga yang telah campur tangan dalam menentukannya. Kami, memang belum terbiasa berbagi, berbagi cerita, rasa, asa... Kalau aku ingat kembali masa tiga bulan itu, rasanya aku mau tertawa, karena begitu kakunya kami dalam bicara, berlaku... :)
Hari berlalu, berganti minggu, bulan, tahun.. Makin banyak cerita yang coba kami perankan bersama, makin banyak lukisan yang kami lukis berdua.. Cinta, sayang, entah perasaan apa yang aku rasakan kini. Laki-laki itu, walaupun perlahan tetapi pasti, ia kini mempunyai tempat istimewa dalam hatiku.
»»  Baca Selanjutnya...

Manja

Sebagian besar (?) orang setelah menikah dan punya anak, mereka akan terlatih untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab. Itu kata teman2ku. Tapi anehnya, aku kok malah ngerasa tambah manja ya ^_^
»»  Baca Selanjutnya...