Wednesday, December 17, 2008

Anak Abi...

Hana lagi deket-deketnya sama abi. Mandi maunya sama abi, pake baju sama abi, mamam disuap abi, bobo juga yang ngelonin abi.. alhamdulillah sih, ummi jadi lebih santai.. hehe, ga juga sih, kan masih ada de Rifqi yang minta diurus. lagian, kalo abi udah berangkat ngantor, kan giliran ummi lagi deh.

Kalo siang-siang bangun tidur pasti yang dicari langsung abi, trus de Rifqi, walaupun masih dengan kucek-kucek mata dan suara serak karena baru bangun. udah gitu, hana suka sok-sok-an nelpon. kalo udah pegang hp ummi, pura-puranya lagi telponan sama abi, cerita macem2 mulai dari de rifqi nangis, hana jatuh, mamam pake ayam (padahal makannya pake tahu, tetep aja bilangnya ayam).. tapi giliran di-teleponin beneran abinya, malah hana suka ga mo ngomong... aneh-aneh aja ya... :D

»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, November 13, 2008

Fitnah terhadap Buaya

Tulisan ini oleh-oleh dari halal bil halal IKAROHU (Ikatan Keluarga Rokan Hulu) yang mengundang keluarga besar suami untuk hadir. Sebenernya sih udah hampir dua minggu yang lalu, tapi secara baru sempet gitu loh . Okeh, jadi judulnya adalah tentang buaya. Semua tahu kan binatang bergigi tajam yang sebagian besar tinggal di air tawar, tergolong jenis reptil dan bisa mencabik-cabik manusia secara utuh ini? Berarti pernah juga kan mendengar orang berkata "Ah, dasar buaya" pada laki-laki yang doyang menggombal ato "Buaya darat lo!". Bahkan ada iklan sebuah produk rokok yang mengangkat tema ini. Waduh, ini fitnah besar loh terhadap buaya!! Dulu ummi pernah mendapat informasi ini dari salah satu ceramah pernikahan yang digelar di daerah Betawi, alhamdulillah dalam halal bil halal kemarin dapat informasi yang lebih lengkap lagi dari seorang ustadz yang agak chubby tapi full smile. Yuk, kita coba bersikap lebih adil terhadap buaya...

  1. Buaya itu adalah binatang yang paaaaaaliiiing setia sama pasangannya. Kalo jantan/betina pasangannya mati, dijamin dia enggak bakal kawin lagi seumur hidupnya. Kenyataan inilah yang membuat buaya dijadikan simbol dalam perkawinan adat Betawi (mempelai laki-laki diwajibkan membawa roti buaya!). Diharapkan kedua mempelai menjadi pasangan yang setia hingga akhir hayatnya.
  2. Buaya juga binatang yang setia kawan. Sang ustadz yang bercerita tentang peternakan buaya punya tetangganya. Coba saja kalo ada buaya mati, kita potong-potong dagingnya terus dimasukkan dalam kubangan para buaya lain. DIJAMIN!! Mereka ga akan menyentuh daging itu sedikitpun karena mengenali 'bau' saudaranya... MasyaAllah... coba dibandingkan sama manusia yang terus-menerus membuka aib saudara, memfitnah, berghibah... bukankah Al-Qur'an sudah mengatakan bahwa itu sama saja dengan memakan daging bangkai saudara sendiri?? na'udzubillahi min dzalika..
  3. Buaya juga sangat sayang sama anak-anaknya. Saat anaknya baru lahir dan menemui bahaya di air, ia dengan serta merta memasukkan mereka ke dalam mulutnya dan melepasnya kembali di tempat yang lebih aman. Lihat! Bahkan gigi-gigi yang tajamnya bisa mengoyak kiloan daging itu seakan menjadi tumpul saat anak tersebut berada di dalam mulutnya. Mau dibandingin lagi sama manusia yang tega membuang bahkan membunuh anak sendiri?? Malu deh sama buaya, kalo ga malu sama Allah...
  4. Buaya juga makhluk yang bisa dibilang sabar. Bayangkan. Dalam mengincar mangsa, ia rela menunggu, bahkan tidak makan hingga dua minggu. Sebagian besar buaya memang makhluk yang tidak agresif jika tidak diganggu (atau saat musim kawin), ia bersifat menunggu mangsa mendekat hingga jangkauan mulutnya. Baru deh... haaap!
  5. Buaya juga mempunyai "homing instinct" yang baik. Tiga ekor buaya air payau dibawa 400km dari habitat aselinya dengan helikopter di utara Australia. Ternyata ketiganya dapat kembali "pulang" dalam waktu 3 minggu. Subhanallah ya... padahal kan ga kenal peta??
  6. Laki-laki buaya darat?? Ini fitnah terbesar bagi buaya... Buaya jantan TIDAK PERNAH naik ke darat. Ia menghabiskan seluruh hidupnya di dalam air. Buaya yang naik ke darat adalah buaya betina, saat ia akan bertelur.

Ternyata jika kita mau sedikit berkontemplasi... memang pada semua ciptaan Allah ada tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang yang mau berpikir. Jadi, janganlah terus-menerus memfitnah buaya, hai manusia!!

-sebagian info didapat dari wikipedia-

»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, October 28, 2008

Nasib Buku-Buku Hana

Ummi emang lebih suka beliin Hana buku daripada beli baju. Lebih bermanfaat bukan? Buku akan jadi informasi yang berguna sampai kapanpun, sedangkan baju hanya akan menjadi usang dan habis dimakan zaman, bentar lagi juga udah ga cukup… Sebenernya sih, di rumah udah banyak buku anak2, ensiklopedi dan kawan2nya, secara gituloh, Bunda emang rajin banget beli buku untuk kakak Auli. Tapi jangan tanya deh, kapan Bunda punya waktu untuk bacain buku2 itu buwat kakak :p (piss, Bun!) So, daripada mubazir mending Hana aja yang bergerilya membaca koleksi buku kakak.

Sayangnya, Hana belum (terlalu) bisa menghargai buku. Buku kakak Auli

habis dicoret, dirobek, ditambahin gambarnya, dan sebagian berubah warna bahkan berubah bentuk.. Buku pertama kakak yang udah dianggep milik sama Hana berjudul “Kisah-Kisah Teladan Al-Qur’an untuk Anak”, seri ensiklopedi “Dahulu Ikan Berkaki”, “Pandu Menjelajah Warna”, dan “Panduan Lengkap Shalat untuk Anak”. Hihihi… buku-buku yang alhamdulillah sih masih bisa dibaca walaupun dengan coretan dimana-mana… Maaf ya kakak…

Perlakuan Hana terhadap buku akhir-akhir ini agak membaik. Bahkan dia sering berpesan sama adiknya “Jangan Ki, nanti buku Hana robek…”, maksudnya biar de Rifqi ga deket2 bukunya :) Terhitung hampir dua bulan buku2 yang baru Ummi beliin ga berubah bentuk karena coretan ato robekan. Tapi kemarin pas Ummi lagi shalat Dhuha tiba-tiba sreeeekk… loh, suara apa tuh. Hehe, ternyata Hana kembali ke kebiasaan lamanya. Kali ini yang jadi korban adalah buku “Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala”. Karena ingin Hana menghargai buku, akhirnya Ummi kumpulin lagi robekannya, terus disambung :D gapapalah, namanya juga anak-anak…

»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, August 26, 2008

sibuk-kah?

Bekerja dalam lingkup jama'ah memang bukan sesuatu hal yang mudah. Karena banyaknya orang yang terlibat, dibutuhkan kelapangan dada yang ekstra untuk segala hal yang mungkin terjadi karena benturan yang ada. Ber-amal jama'i sesungguhnya (dan seharusnya) akan mempermudah sesuatu yang sulit, memperingan sesuatu yang berat... tapi ternyata amal dakwah itu memang hanya akan dipikul oleh sedikit orang. Letih? Capek? ya.. begitulah sunatullah dakwah bukan??

17 Agustus 2008 (syuro terakhir menuju bazar serentak dpc)

kok yang hadir hanya tiga orang akhwat dan dua ikhwan (itupun sudah termasuk ahlul bait). pada kemana ya, sibuk tujuh belasan-kah (^_^). amanah yang sudah dibagi-bagi, kok jadi ga jelas apa hasilnya...??? yang hadir pun sibuk ber-husnudzon setelah beberapa orang tidak bisa dikonfirmasi... "Kita kumpul lagi jum'at sore ya, langsung ngilo2in barang untuk bazaar"

Jum'at, 22 Agustus 2008 pagi

"Mba, barangnya baru di anter besok jam 11, jadi kumpulnya langsung besok aja jam 1an ya mba." sms sang ketua. sedikit kecewa sih, karena ummi dan abi sudah membatalkan beberapa rencana untuk bisa hadir sore ini...

Sabtu, 23 Agustus 2008 jam 13.30

Jreng... saat ummi dan abi hadir di tempat yang sudah dijanjikan... wek wew, yang ada baru kami berdua plus karung-karung gula, beras, terigu n jerigen minyak yang harus dikerjain... deg-deg plas, bisakah selesai untuk bazar besok dengan sdm minim begini??? sibuk melirik jam, karena ummi jam 3 seharusnya menghadiri acara lain (yang akhirnya baru ummi hadiri jam 4.30). alhamdulillah satu demi satu berdatangan (maksudnya, sampe ummi ijin meninggalkan tempat, baru dua orang lagi yang dateng) :D hehe, subhanallah.. ikhwan-akhwat teh emang orang-orang yang zuper zibuk... abi-pun akhirnya berkorban ga jadi syuro karena gemes ngeliat karung2 yang masih tergolek tak berdaya...

alhamdulillah selesai, tersisa satu karung terigu yang sengaja disisain (nih ketua pingin dijitak deh, padahal ibu2 udah pada bilang untuk di-semuain!!)

24 Agustus 2008

secara di rumah (rencananya) ga akan ada orang hari ini, jadilah ummi dan abi pagi2 udah siapin anak2 untuk dititip ke rumah nenek (mertua di pondok labu) biar ada yang ngurus sementara kita bazaar...

nyampe di tempat jam 7.30, lah... kok belon rapih yak :D

hehe... alhamdulillah walaupun terseok-seok, bazaarnya sukses berat... penyuluhan tentang diabetes, cek gula darah n asam urat, pengobatan gratis, bazar sembako (subsidinya nyampe hampir 400ribu!!) n bazar barbeku yang menghasilkan 280rb (lumayan ga sih) :p plus lelang ac, mesin cuci n vcd player...

"intanshurullaha yanshurkum, wayutsabbit aqdaamakum"

'ala kulli hal.. alhamdulillah...

»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, August 14, 2008

empati

suami sering sekali mengajar saya untuk empati, terutama kepada sesama ikhwah. walaupun kehidupan kami tidak jauh dari kata 'ngepas' (^_^) tapi alhamdulillah masih bisa ngisi tabungan untuk pendidikan anak-anak... (dengan super2 ngirits :D)

"subhanallah ya de, pak papang itu anaknya dua, istri engga kerja, gaji beliau juga cuma 800 rb per bulan. tapi bisa ngontrak sendiri tuh..."

"liat tuh de, pa yopi. anaknya tiga, ngontrak juga, istri cuma kerja jadi guru, bikin usaha tapi masih maju mundur."

"...dan mereka tetap hadir saat kerja dakwah membutuhkan tenaga..."
....

terkadang saya merasa miris juga. melihat anak-anak ikhwah yang bajunya kucel bin kumal, rambut awut2an, jilbab kotor dan celana yang udah kekecilan... miris... saya bilang begini bukan berarti kami berada di atas garis kemiskinan. lha wong gaji suami juga ga sesuai umr jakarta ko. tapi masih banyak yang bisa disyukuri... suami pernah bertanya "ade pernah mikir ga, gimana perasaan temen2 ade saat ade dateng syuro ato liqo liat hana ato rifqi pake baju bagus?" DEGH!! kaget juga sih... alhamdulillah, walaupun saya sangat jarang membelikan pakaian atau mainan untuk anak-anak, tapi nenek dan bundanya sangat rajin membelikan (ga mungkin dong ditolak :p). lagi-lagi saya diajarkan untuk bersyukur...

»»  Baca Selanjutnya...

tentang seorang kaya

cerita ini hanya selingan dari cerita-cerita kehidupan lainnya. tentang seorang wanita paruh baya yang menjadi janda kaya raya sejak suaminya yang mantan petinggi salah satu bank terbesar di Indonesia meninggal. beliau ditinggalkan warisan sebuah perusahaan tanker dan beberapa tanah serta rumah mewah. awalnya mendengar cerita tentang beliau, saya membayangkan seorang wanita yang tegar, cerdas, dikelilingi dengan anak-anak yang mandiri. kalau dunia bisa menjadi salah satu parameter kesuksesan seseorang, mungkin beliau termasuk sukses....

tapi ternyata tidak sesukses yang saya bayangkan, dan saya merasa beruntung Allah tidak memberikan amanah kekayaan seperti yang beliau miliki. kemarin dulu salah seorang karyawannya bercerita (beliau sudah bekerja untuk keluarga wanita tersebut hampir 10 tahun), keluarga itu ternyata sudah menjadi berantakan sejak sang suami meninggal dunia. wanita itu menghabiskan harta sang suami dengan berfoya-foya. beliau memiliki tiga orang anak, dua wanita dan satu laki-laki. perusahaan yang dimiliki suaminya saat ini dijalankan oleh anak pertamanya yang juga wanita. tapi sayangnya, ternyata anak pertamanya ini sama sekali tidak tahu, dan tidak dipersiapkan untuk memimpin sebuah perusahaan. cerita karyawannya, sang direktur banyak 'dikibulin' sama bawahan2nya yang jauh lebih cerdas, perusahaan mulai digerogoti, entah sampai kapan bisa bertahan, suami sang anak pun sama tidak cerdasnya dalam mengelola perusahaan... dua mobil mewah yang wanita ini miliki juga tidak lagi berfungsi, karena memang tidak dirawat, dan tidak ada yang peduli. anak beliau yang laki-laki, tidak menyelesaikan kuliah dan saat ini tidak bekerja apapun (baca: jadi parasit!). itu hanya beberapa puzzle cerita yang saya dengar. belum lagi tentang pendidikan agama yang sama sekali tidak diberikan.... hhhhh... mendengarnya, saya menghela nafas panjang...

bersyukur... bahwa Allah tidak (mungkin belum) memberikan amanah kekayaan yang banyak pada saya dan suami. umar ra. pernah menangis melihat ghanimah, karena beliau lebih takut terhadapnya daripada terhadap musuh yang menghunus pedang...
bersyukur... bahwa Allah masih berkenan memberikan cahaya hidayah pada kami sehingga yakin bahwa pendidikan agama adalah yang terpenting bagi anak-anak yang menjadi amanah kami...
bersyukur...

»»  Baca Selanjutnya...

Friday, July 25, 2008

menjalani dua kehidupan

tidakkah lelah?
aku menangkap nada itu dari suaramu
berbilang bulan kita tidak bersua
tampilan fisikmu tidak dapat membantahnya,
bahwa kau memang lelah...

aku mengerti (dan mungkin mereka juga)
kau masih takut, ragu
tapi tidakkah lelah untuk berlari?
tidakkah lelah untuk berbohong?

mengapa tidak berani menghadapi kenyataan?
mungkin sudah saatnya untuk memilih
satu di antara dua
memilih, dan menjalani konsekuensinya

yang terbaik menurut kita, mungkin bukan yang terbaik bagi kita menurut Allah...


~ teriring do'a untukmu...

»»  Baca Selanjutnya...

Monday, July 14, 2008

kosakata Hana (lanjutan)

Ummi tidak terlalu ingat kapan tepatnya Hana mulai lancar memanggil 'ummi' dan 'abi', mungkin sekitar sebulan yang lalu. Ummi dan Abinya hilang sebentar saja dari pandangan, langsung deh teriak2 manggil 'mi', 'bi', dan ga berenti sampe salah satu nongol di depannya...

Kosakata hana sekarang alhamdulillah mulai bertambah dan lebih jelas pengucapannya. Hana juga mulai bisa merangkai kalimat "Abi hana mana?" "De Kiki bobo mamah" (de rifqi bobo sama mama) "Auli koah ayah" (maksudnya kakak auli sekolah dianter ayah), dll. Yang hana masih susah, nyebut 'Bunda' biasanya cuma 'nDah', terus Tante Ning (biasanya 'Ning' doang) sama 'Wewen' biasanya hana panggil om-nya dengan sebutan 'ngeng'. Hihihi... anak ummi lucu banget sih...

Trus kalo terdengan adzan, hana langsung nunjuk2 ke atas 'Awah' (Allah) katanya. terus nungging2 ikutin gerakan orang shalat sambil ber-'awabang' (Allahu Akbar). kalo adzan terdengar trus abinya masih sibuk kerjaan lain, pasti dia rewel sambil nunjuk2 keluar pintu, kadang tarik2 tangan abi ato dorong2 punggungnya (maksudnya nyuruh abi ke masjid kali ya...). Sekarang karena kakak auli udah masuk SD, jadi harus dibiasain ikut shalat. hana juga suka ikut, tapi akhirnya suka sambil ketawa, sikut2an, tendang2an, trus shalat lagi. ummi sama mama cuma bisa geleng2....

»»  Baca Selanjutnya...

ternyata

sebenarnya sudah cukup lama ummi bergabung dengan kelompok pengajian ini, sudah lebih satu tahun. waktu itu pertama masuk, cukup deg2an, karena dengar 'gosip' macem2 tentang kelompok ini dan sang murabbi. sebenarnya sih 'gosip' yang positif, tapi tetep aja deg2 plas...

lalu bertemu beliau. akhwat pindahan dari depok, dengan satu orang jundi dan calon jundi (yang ternyata jundiyah) berusia 6 bulan di perutnya. kesan pertama yang ummi dapatkan, beliau sangat semangat dalam memperbaiki diri, orang yang vokal dan cukup kritis, walaupun ternyata pertanyaan2nya kadang membuat teman2 yang lain kesal (padahal menurut ummi sih biasa aje)... perjalanan tarbiyah mengantar kami ke dalam kepengurusan yang sama, beliau menjadi mas'ul, dan ummi sebagai bendaharanya. seharusnya sih tim kami bertiga, ada sekertaris... tapi secara sekertaris itu tidak amanah dan sering sekali tidak hadir, jadilah ummi harus merangkap juga .

kemarin kami berkesempatan berkunjung ke rumah beliau. memang benar, silaturahim akan membuat kita lebih mengenal saudara kita. tau ga sih, ternyata... permasalahan yang beliau hadapi tidak lebih sedikit dari ummi.. ayahnya yang masih non-muslim, ibu yang sudah terpisah lama dan tidak mau mengunjungi mereka, kakaknya yang (mantan) ikhwan tapi tidak ada kegiatan selain makan dan tidur, trus suami yang masih belum mau kembali mengaji... permasalahan ekonomi, dll, dsb, dst..

ajaibnya (subhanallah)... beliau tetap menyetorkan minimal 2 lembar hafalan baru setiap pekan pertemuan kami. sementara ummi (dan yang lain) masih terseok-seok untuk menamatkan juz-juz awal dalam targetan hafalan kelompok. itupun beliau mengaku bahwa target sesungguhnya adalah hafalan 1 halaman setiap hari dan muraja'ah 1 lembar setiap hari. ummi pernah dapet lembaran hitung2an dari seorang sahabat yang hafidz qur'an. kalo kita menghafal 1 hari 1 ayat, kita akan menamatkan Al-Qur'an dalam waktu 17 1/2 tahun... (lupa pastinya, tapi kira2 segitulah..). MasyaAllah... sekarang usia ummi udah melewati seperempat abad. berarti harusnya sudah jadi hafidzah...???

menangis... menyesal... bertekad untuk memperbaiki diri dan mengejar ketertinggalan...
saling mendoakan, sahabat...

»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, July 03, 2008

sayang ilmunya...

beberapa hari yang lalu ketemu seorang teman kuliah di S1. dulu dia termasuk mahasiswa cerdas, berprestasi, trus juga -menurut saya- sangat berpotensi untuk memajukan dunia pendidikan. pernah bergabung dengan tim yo surya untuk membekali anak2 yang mau ikut olimpiade sains... pernah juga 'jalan-jalan' ke amrik n perancis untuk tugas tersebut... tapi ternyata sejak 2006 banting setir dan memilih 'hanya' jadi pns... "capek yen, ya mungkin udah jalannya begini" gitu katanya waktu ditanya kenapa.

kaget juga, ummi bener-bener ga ngira bisa begitu. ga sempet ngobrol banyak, mungkin tuntutan hidup yang makin berat atau tekanan dari keluarga yang menyebabkan beliau berpindah haluan... semoga ini jalan yang terbaik baginya, dan bagi orang-orang di sekitarnya...

ya Allah, berilah kami hidayah agar tetap dapat memberi manfaat terbaik bagi ummatmu, agamamu... bukankah ilmu yang tidak disebarluaskan tidak akan bermanfaat? padahal ilmu yang diamalkan akan menjadi pahala yang tak terputus oleh kematian...

waktu ummi kasih kabar tentang pertemuan itu kepada suami dan seorang teman, mereka bilang 'sayang ilmunya ya..'

»»  Baca Selanjutnya...

Wednesday, July 02, 2008

menunggu

menunggu...

menghitung hari, jam, menit, detik...

mengumpulkan energi positif dari lingkungan...

meminta kepada Sang Pemilik Segala...

meminta do'a dari sahabat-sahabat...

menuju pertanggungjawaban di dunia...

sebelum pertanggungjawaban di akhirat...

akhirnya, ujian juga...

»»  Baca Selanjutnya...

Friday, June 27, 2008

tega ya

Tega ya pemerintah... di tengah tekanan ekonomi begini, malah naikin harga BBM, trus narik subsidi kedelai dan minyak goreng... subsidi buat rakyat cuma basa-basi aja lewat BLT yang dalam sekedip mata bisa langsung abis, sementara anggota DPR, Presiden, dan pejabat2 yang katanya gajinya puluhan juta itu, malah dapet subsidi BBM, listrik, beras, telepon... apa ga kebalik ya???? Betapa rindu sama Rasulullah, yang punya hak atas setiap harta rampasan perang, tapi selalu disedekahkan lagi untuk ummatnya, yang tidur hanya beralas tikar... Betapa rindu sama Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah sekaligus menjadi orang paling miskin di antara rakyatnya... kapan ya punya pemimpin yang cinta rakyat, bukan mikirin diri sendiri, bukan cari untung sendiri...

»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, June 26, 2008

Happy anniversary...

Sebenernya ingin memberi sesuatu pada orang-orang tercinta, apalagi di hari istimewanya. Tapi keinginan itu ternyata harus tertunda karena jadwal ujian yang sudah di depan mata dan perbaikan yang masih segunung, karena lpj halaqah yang harus diselesaikan, juga karena akhir bulan dimana kantong rasanya sereeeeeeetttt banget...

At least... we still can pray for them, for him, for us....
Ya Allah,
bimbinglah kami agar dapat menjadi keluarga sakinah, yang saling menguatkan saat lemah, saling menopang di kala goyah, saling menutupi yang tidak sempurna
Ya Arhamarraahimin,
limpahkanlah hidayah kepada kami untuk menjadi murabbi terbaik bagi mujahid/ah kecil kami, men-shibghah mereka dengan syariat-Mu, menuntun mereka menjadi penerus risalah Rasul-Mu
Ya Aziiz,
kuatkanlah kami untuk saling mencintai karena-Mu, memberi karena-Mu, dan menerima karena-Mu

Aaminn..

Happy anniversary my love...

»»  Baca Selanjutnya...

Saturday, June 21, 2008

Faktor-X

Banyak sekali faktor tidak terduga dalam perjalanan menyelesaikan tesis ummi... kalo mo dibandingin dengan dulu jaman s1, jauuuuuuhhhhh banget bedanya. Iyalah, dulu kan bergaulnya dengan teori, bukti dan dalil yang ga perlu banyak penjelasan dalam bentuk kata-kata.. sementara sekarang, bergaul dengan manusia dan konstruk-konstruk psikologis yang aneh bin ajaib bisa dipaksakan masuk ke otak dan harus dipahami (???). Waktu nyelesein TA dulu, ummi masih sempet2nya bersibuk ria dengan Kongres dan Kabinet, malahan (sama kayak rela) menunda kelulusan sampe Oktober padahal bisa sidang Juli :D, demi KM tercinta... sekarang boro-boro mikirin mau nunda, waktu rasanya saaaanggggaaat cepat berjalan... lah, kok tiba-tiba dateline ujian udah di depan mata ya... huuuaaaa... banyak hal ga terduga terjadi. terutama setelah masuk semester kedua ini, waduh, muuunnnddduuuurrr semua... waktu mau tryout alat ukur, ternyata guru yang bertanggung jawab mengalami musibah di keluarganya, mundurlah kita dua minggu. trus waktu mau turun lapangan, ternyata salah satu sekolah bener2 berbelit2 ijinnya... nyampe bete!! emang birokrasi segitu pentingnya ya?? waktu entry data dan analisa dah beres semua, ternyata pembimbing minta tambahin variabel. walah.... gimana ceritanya si ibu teh? ya, berjibakulah si ummi mengulang dari awal, mana pake acara begadang2an hampir seminggu lamanya...alhamdulillah akhirnya selesai dan minta revisi dari ibu untuk mengejar jadwal seminar review minggu depan... eh lagi-lagi, 3 kali janjian, akhirnya harus kecele ga jadi ketemu karena berbagai macam hal mulai dari ibunya lupa jadwal, hp ummi abis batere.. hehehe... kalo dipikir2 sih, lucu juga, walaupun rada nyebelin dan nge-bete-in. soalnya dengan dua malaikat kecil yang harus dijaga di rumah, ummi kalo mo ke kampus harus gantian sama mama mo pergi, secara di rumah belum ada khadimat (ada yang mau tolong cariin???). Trus waktu nyari dosen untuk reviewer juga rada ketar-ketir karena pada sibuk (anak s1 juga lagi masa ujian). Ya begitulah, akhirnya ketemu juga reviewernya, sekarang tinggal deg-deg-an-nya menunggu hari-H untuk review dan ujian (dosen penguji juga belum ketemu niiih)... wish me luck, my friends...

»»  Baca Selanjutnya...

Monday, June 16, 2008

Sukses..

Sukses itu bukan di sekolah
tidak ditandai dengan nilai ujian atau rapor yang tinggi...
Sukses itu bukan di kuliah
tidak ditandai dengan almamater bergengsi dan gelar yang tidak cukup satu...
Sukses itu bukan di tempat kerja
tidak ditandai dengan gaji yang besar atau posisi yang berpengaruh...
Sukses itu juga bukan di rumah
tidak ditandai dengan rumah mewah, mobil banyak, dll, dst...

Sukses itu... di sisi Allah
Sukses itu... ketika bisa menjalankan apa yang diperintahkan-Nya
Sukses itu... ketika bisa menjauhi apa yang dilarang-Nya
Sukses itu... ketika bisa mendampingi pasangan untuk saling menguatkan di jalan-Nya
Sukses itu... ketika bisa mendidik generasi baru menjadi mujahid/ah peninggi kalimatullah di muka bumi...


~ berharap menjadi bagian dari orang-orang sukses
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, June 03, 2008

Kosakata Hana

Alhamdulillah kosa kata yang dirangkai Hana mulai banyak. Sepertinya anak Ummi yang cantik ini sedikit terlambat dari teman2nya dalam merangkai kata, tapi gapapa.. Ummi yakin kok, setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing untuk setiap hal. Kata-kata yang sudah bisa diucapkan Hana dengan lancar adalah "kakak", "ayah", "mama", "mamam", "bobo", "papa"... selebihnya, baru merangkai ujung2 kata. Agak sedih juga sih, Hana belum bisa menyebut "Ummi" dan "Abi" secara lengkap dan jelas...

Nih, kamus kosa kata Hana:
mimih = ummi
bibih = abi
nda = bunda
cak = cicak (diiringi dengan suara berdecak kayak cicak :p)
uku = buku
koah = sekolah
kija = kerja (abi kemana? kija....)
tata = baca
tatak = masak
tuh = ituuuuu
niiih = ini
nta = minta
au = mau
tup = tutup
uka = buka
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, May 19, 2008

Hak orang lain...

Harta, memang selalu membawa fitnah. Dari lima pertanyaan yang akan ditanya kepada kita di hari kiamat, dua diantaranya melibatkan harta: "Dari mana ia diperoleh?" dan "Kemana ia dibelanjakan?" Diantara dua titik ekstrem, disanalah seorang muslim harus memegang teguh keimanannya atas ujian harta yang dibebankan. Katanya, faqir itu lebih dekat kepada kafir. Tapi di ujung kutub yang lain, dinyatakan bahwa orang kaya itu masuk ke dalam surga belakangan (katanya Nabi Sulaiman adalah orang ke-500 yang akan masuk surga), dikarenakan ia harus mempertanggungjawabkan terlebih dahulu harta yang ada padanya.

Hari ini, atau mungkin bulan dan tahun depan, kita merasakan sedikit 'lapang'. Hati-hati... setan pasti telah mempersiapkan pasukannya untuk menjerumuskan kita pada penyakit 'wahn'. Aku pernah blog-walking ke rumah maya salah seorang sahabat, ada kata-kata yang terus terngiang... "Semakin banyak harta yang ada pada kita, bukankah semakin banyak pula hak orang lain yang harus kita keluarkan?!"


~reminder bagi diri sendiri...
»»  Baca Selanjutnya...

Menjadi Ibu??

Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, paling tidak untukku. Dengan dua orang balita, rasanya waktu tidak pernah bisa diajak kompromi. Selesai satu pekerjaan, sudah menunggu pekerjaan lain yang harus dibereskan. Iyalah, peran kita kan bukan cuma menjadi seorang ibu. Kadang terasa, capek!! Letih secara fisik maupun mental, walaupun aku dan suami selalu saling mensupport dan mengingatkan untuk sabar, sabar dan sabar. Menghadapi anak-anak tidak seperti menghadapi orang dewasa. Mereka belum bisa diajak kompromi. Mereka belum bisa mengkomunikasikan apa yang sesungguhnya mereka inginkan. Mereka juga belum bisa mengerti ada yang dinamakan alasan untuk segala sesuatunya, mengapa ini boleh dan itu tidak boleh. Kalo lagi capek, biasanya aku (ingin) memilih menjauh sebentar dari anak-anak, hingga perasaan kesal (dan teman2nya) itu hilang. Well, kadang emang perlu sih...

Itulah yang membuatku kagum pada para seorang perempuan yang mempunyai limpahan kasih tak berbatas, cinta tak bertepi. Ketika ia dihadapkan dengan keempat orang cucunya, ia selalu tersenyum. Ia selalu mempunyai tenaga ekstra untuk bermain dengan mereka, untuk tidak menampakkan keletihan dan kekesalannya. Ia selalu membuat kami malu dengan apa yang seharusnya bisa kami lakukan... Ah mama, rasanya ingin meminta kepada Allah agar mama tidak perlu menghadapi kesulitan apapun dalam masa senjamu..... tapi kenapa ujian-Nya begitu berat.... Ya Allah, limpahkan kesabaran kepadanya, muliakanlah ia...
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, May 08, 2008

Sang Pemberes...

Anakku lucu sekali.... Di usianya yang baru 19 bulan, Hana udah pinter banget beberes (untungnya ngikut sifat Abinya yang rapih, bukan Ummi yang suka bikin ruangan jadi kapal pecah :D). Kalo ada air atau apapun yang tumpah, dia cepet2 lari ngambil tisu di atas meja, langsung dia lap sendiri ato nyuruh umminya dengan bahasa isyarat yang 'merintah' banget. Hana juga sukaaaa banget nyapu, tiap hari pasti mainan sapu disodok2, walaupun artinya nambah2in kotor lantai :) Satu lagi yang Hana paling suka, disuruh untuk naro ke tempat baju kotor, mau itu celana de Rifqi yang bau ompol, ato celana dia sendiri, sampe mainan kakak Auli juga kadang dimasukin ke tempat baju kotor. Trus anak ummi yang cantik ini juga 'cewek' banget. Doyannya ikut masak, ngangkat cucian yang kering, trus setrika... dengan bahasa planet yang baru sepatah dua patah kata, pokoknya semua harus berjalan sesuai dengan yang dia mau. Hana, Hana... jadi anak solehah ya sayang....
»»  Baca Selanjutnya...

Wednesday, May 07, 2008

SEMANGATH!!

SEMANGATH!! Mengejar waktu yang tersisa... dua bulan lagi loh, Ummi!! Kadang engga tega juga ninggalin anak2 lama-lama untuk ke lapangan atau ke kampus. kangeeen.. suka kebayang2 wajah Rifqi, suara Hana... huhuhu, maap ya my little angels, ini demi menyelesaikan amanah.. again, SEMANGATH dong, Ummi!!
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, April 22, 2008

Hikmah

Tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan rencana. Sebenarnya itu sebuah kepastian, karena manusia tidak pernah bisa menerka masa depannya. Itulah mengapa kita butuh apa yang dinamakan antisipasi....

Ummi lagi kesel!! Bolak-balik ke SMA ** untuk ngambil data awal, ternyata orang yang (seharusnya) bertanggung jawab membantu, melalaikan tanggung jawabnya. Ngerti sih, alasannya adalah musibah, yang tidak pernah direncanakan akan terjadi. Tapi (musibah) itu baru terjadi kemarin. Bagaimana dengan 6 hari yang lalu saat tanggung jawab itu diserahkan, dan janji itu diikrarkan? Bete! Bete! Bete! Karena data ini adalah data yang harus diolah sebelum bisa melaksanakan yang lain. Jadi deh, semuanya harus munduuuuuurrrrrr.... Kata seorang sahabat yang sedang sama-sama berjuang, faktor di lapangan memang sangat tidak terduga!!

SMS balesan dari suami: "Semoga menjadi hikmah bagi ade.."
Duh, jadi mo nangis. Karena kalo diinget-inget, ummi juga mempunyai andil dalam kerusuhan ini. Salah sendiri dong, sebelumnya tidak menghubungi lagi (walaupun udah janjian sih...). Trus salah sendiri juga kenapa baru sekarang, padahal harusnya data sudah selesai diambil. Ihiks.. tapi itu semua sudah terjadi. Sabar ya, ummi... sekarang tinggal melakukan apa yang harus dilakukan..
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, April 01, 2008

Qodhoya

Perempuan-perempuan dalam lingkaran cahaya itu saling berbagi tentang permasalahan hidup yang sedang mereka alami. Satu demi satu bercerita. Satu demi satu kepala tertunduk, sebagian menyeka ujung matanya yang mulai basah, sebagian melantunkan do'a untuk sahabatnya... Permasalahan yang berat, saat coba untuk diutarakan, ternyata menjadi (sedikit) melegakan. Setidaknya bisa membuat kita bersyukur, bahwa masih ada yang peduli dengan kita.. Aku, masih menyimpan satu cerita besar yang belum berani untuk aku ungkapkan. Harapku, semoga waktu itu tidak akan pernah tiba untuk aku menceritakan semuanya. Ya Allah, tutuplah aib ini. Aku begitu malu...
»»  Baca Selanjutnya...

Rifqi...

De Rifqi sekarang udah 2 bulan lebih loh... Alhamdulillah sehat!! Hana seneeeeng banget punya adek, kalo bangun tidur pasti langsung cari2 adeknya. Tapi jangan ditanya kalo Hana lagi bete, duh.. adeknya dijadiin guling, muka n kepalanya diteplok2.. :D Lucu banget kalo liat Hana lagi peluk adeknya...
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, March 27, 2008

IRI

Karakteristik dakwah memang demikian. Ia hanya akan diusung oleh orang-orang yang sedikit. Generasi ghuroba!! Saat sebuah amanah baru tiba ke pangkuanku, hari itu aku bertanya, "WHY ME???" Aku punya seribu satu alasan pembenaran bahwa posisi itu tidak sesuai dengan kafa'ahku. Tapi orang-orang menjawab, "Siapa lagi, Mba?". Dengan sedikit dongkol dan merasa terpaksa, akhirnya aku terima juga. Tapi si Ummi yang masih harus banyak belajar ikhlas ini, jadi bete dan uring-uringan saat harus menghadiri rapat koordinasi dengan tingkatan tandzim yang lebih tinggi. Lagi-lagi ia bergumam, "Kenapa sih, aku lagi?? Kemana yang lain? Iya sih mereka disibukkan dengan keluarga masing-masing, emang aku engga? Ada yang masih punya bayi dan ga punya khadimat, apa bedanya sama aku? Mentang-mentang aku ga kerja, emangnya aku nganggur? Tesisku apa kabar??" dan berjuta gumaman serta keluhan lain keluar...

Tak urung, keluhanku membuat kuping suamiku menjadi panas. Tausiyah singkatnya menjawab pembenaran-pembenaran yang kulakukan... "Kalo ade iri sama mereka yang engga kerja, itu namanya kebalik. Harusnya mereka yang engga mo aktif itu yang iri sama orang-orang yang mau kerja. Mereka kan kehilangan lapangan untuk berdakwah, kesempatan untuk berbuat amal salih.. Apakah hanya mengurus keluarga saja bisa dijadikan pemberat timbangan di mata Allah? Bukankah kita sudah berkomitmen menjadi perpanjangan lidah para Rasul, penerus risalah dakwah ilahiyah?" Aku hanya bisa terdiam dan membenarkan...

Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat dan berjihadlah di jalan Allah dengan harta dan jiwa !!!
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, March 17, 2008

Hana oh Hana...

Hana lagi rewel banget!!! Masya Allah... ummi jadi pusing. Kayaknya Hana mulai ngerasa ngiri sama adeknya. Awalnya sih dari dua minggu yang lalu, ummi pikir Hana jadi rewel karena lagi sakit (biasa deh, batuk pilek). Pokoknya kalo ummi gendong adeknya, dia langsung sibuk mewek sambil nunjuk2 tempat tidur ato kereta dorong (maksudnya ade disuruh taro). Padahal ummi dah coba jelasin kalo ummi gendong ade bentar aja, gantian. Kadang dia ngerti tapi kadang tetep nangis2... Huwa.. Dari buku yang pernah ummi baca sih, tipe parenting yang paling bagus itu memang yang menjelaskan. Jadi ga sekedar melarang dan bilang engga boleh, tapi jelaskan juga kenapa. Walaupun anak kita belum bisa bicara untuk menanggapi, tapi insyaAllah dia ngerti. Tapi memang prosesnya tidak sebentar. Jadi, ummi... be patient!!

Kemarin ummi ngaji bawa dua jagoan ummi. Ade Rifqi sih engga rewel, eh malah ayuknya. Ckckck... Ummi masih harus banyak belajar untuk bisa jadi ibu yang baik ya nak...
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, March 13, 2008

Sholat Subuh

Kata salah seorang ustadz, sukses tidaknya hari kita dapat dilihat dari sholat subuh yang berkualitas. Kalo subuhnya didahului dengan qiyamul lail, tilawah dan muhasabah, insyaAllah hari ini akan kita lalui dengan lapang dada. Tapi kalo subuhnya kesiangan, masalah yang sepele pun bisa jadi zuper menyebalkan. Hayyo, bangun. Sholat itu lebih baik daripada tidur!!
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, March 11, 2008

Setaun lagi?!!

Dia menyuruh kami menunggu!! "Sabarlah, setahun lagi aja. Setelah itu semuanya akan kembali seperti semula." Janji yang ia lontarkan dihadapanku dan De. Benarkah everything will be just allright? Akankah kembali? Satu tahun bukan waktu yang lama jika harus dilalui dalam kesenangan, tapi jika harus dipenuhi duka, luka dan airmata... satu detik pun terasa menyiksa. Haruskah satu tahun lagi??? Benarkah??

Rabbana afrigh 'alaina shabran wa tsabbit aqdaamana, wanshurna 'ala qaumil kaafiriin..
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, March 04, 2008

Adeknya Hana


Ni adeknya Hana... Alhamdulillah terlahir sehat dengan persalinan normal pada 26 Januari 2008 jam 18.47 di RSIA Graha Permata Ibu dengan berat 3.6 kg panjang 51 cm. Panggil aja de Rifqi, nama lengkapnya Tengku Ahmad Rifqi Zahidi. Do'a dari ummi dan abi agar ade Rifqi jadi anak yang soleh, berbakti pada Allah, Rasul, ummat Islam, dan kedua orang tuanya, juga seperti namanya, semoga ade menjadi hamba yang zuhud. amiin. (*akhirnya... blogger bisa upload gambar juga, pyuuhh*)
»»  Baca Selanjutnya...