Tuesday, August 14, 2012

Tidak Semua Tahu Caranya [Memberi]

Kejadian sore itu membuat saya sadar bahwa, tidak semua orang tahu cara untuk memberi.

Hari itu, hari ke 15 Ramadhan 1433H. Saya dan adik-adik binaan bersepakat untuk membagi-bagi ta'jil di jalanan. Awalnya kami berencana untuk membagikan 100 paket di stasiun UI Depok. Dengan budget masing-masing kotak 5000 rupiah, artinya kami harus mencari dana sebesar minimal 500rb untuk menjalankan program tersebut.

Awalnya adik-adik saya ini pesimis "Mbak, dananya dapet dari mana ya?" Soalnya uang kas tinggal 200rb waktu itu. Saya mengusulkan kita masing-masing menyumbang minimal 50rb sebagai dana awal. Mengingat ada teman yang kurang mampu, jadi tidak semua membayar dana tersebut, akhirnya terkumpulah 200rb sebagai awalan. Salah seorang berkata "Nanti aku todong temen-temen di kantor deh, mudah-mudahan mereka mau nyumbang."

Susahnya, acara kami ini adalah acara dadakan. Jadi jangankan surat permohonan dana atau proposal, lokasi bahkan bentuk acara pun hingga detik terakhir masih berubah. Itulah sebabnya mereka agak ragu untuk 'menodong' ke teman-temannya. Oke, batas waktu hari Rabu (4 hari sebelum acara) laporkan penerimaan dana ke bendahara ya....

Teng teng teng, saat hari Rabu. Mas'ul kelompok bbm, "Mbak, uangnya lebih, alhamdulillah." Awalnya saya menanggapi biasa saja. "Ya udah kalo lebih kita tambah kotak-annya." Ternyata, lebihnya hingga 3 kali lipat!! Allahu Akbar. Akhirnya kami membagikan 250 paket ta'jil di jalan raya Margonda dan uang donasi masih tersisa 400rb. Subhanallah...

Ada satu lagi kejadian saat kami membagi-bagikan ta'jil tersebut. Seorang perempuan -kayaknya sih mahasiswa- mendekat dengan malu-malu, dan bertanya pada saya, "Mbak, ini dari mana ya?". Saya jawab "O, ga dari mana-mana ko mbak, ini kita-kita aja. Kan menjalankan sunnah Rasul, kalau memberi makan orang berpuasa akan mendapatkan pahala puasa juga." Kelanjutannya sangat tidak disangka "Aku boleh nyumbang?" tanyanya sambil mengeluarkan dompet. Awalnya saya bingung juga ko dia mau nyumbang dalam bentuk uang lah wong acaranya sekarang... "Iya, kan pasti besok-besok ada acara lagi kayak gini, aku nitip ya.. aku juga mau dapet pahala." lanjutnya lagi. Setelah bengong sebentar, akhirnya saya terima uang si mbak ini dengan mengucapkan terima kasih.

Subhanallah... Kita tidak pernah tahu, ada jiwa-jiwa yang bisa tergerak dengan hal kecil yang kita kerjakan. Sebagaimana kita mungkin tidak pernah tahu, ada manusia-manusia yang tidak mengerti cara untuk memberi. Banyak pengemis di pinggir jalan -walaupun saya sudah berhenti memberi kepada pengemis; ada tromol sumbangan masjid dimana-mana; spanduk dan pamflet lembaga ZISWAF pun tersebar hingga ke pelosok. Tapi bukan itu yang menggerakkan hati dan tangan seseorang untuk mau memberi, berbagi.

Ada rasa kedekatan dan kepercayaan lebih, saat yang meminta 'donasi' adalah orang yang kita percaya, seperti teman-teman adik-adik binaan saya ini. Mereka dengan mudah mengeluarkan dana karena mereka percaya bahwa temannya tidak akan menyelewengkan amanah tersebut. Di lain waktu, mungkin orang akan tergerak untuk memberi dengan semakin banyak dan jelasnya informasi yang diperoleh tentang suatu hal -contohnya tentang Palestina, atau Rohingya yang sedang dalam krisis saat ini. Semakin mereka tahu informasi itu, apalagi jika yang meneruskan informasi adalah orang yang mereka kenal, semakin tergerak hatinya untuk membantu sesama -mudah-mudahan. Yuk, terus beramal...


Wallahua'lam bi showab...

No comments: