Monday, December 17, 2007

k.a.n.g.e.n

Udah lama ga ditinggal suami, ternyata berasa juga kangen, hehe.. Padahal dulu 3 bulan pertama nikah, ketemu malah cuma 2 minggu sekali, cuma dua hari lagi. Tapi sekarang, ditinggal tiga hari aja, rasanya pingin nelpooooooonnnn terusss. Sedih juga euy, Ummi ditinggal di rumah cuma berdua sama Hana, rasanya seeeeeeepiiiiyyyy. Orang-orang pada ke Yogya, menghadiri nikahan sepupuku. Ihiks, padahal pingin ikutan, sekalian jalan2... tapi apa mau dikata, kondisi badan ga memungkinkan.. Yang berangkat Mama dikawal tiga bodyguard ganteng: Kakak, Abi, en Mas Ary. Bunda, Dede' en Aul engga ikut sih, tapi Bunda kan kerja, Dede' ada acara dia nginep di kampus, trus Aul sekolah en ngaji, titip di rumah mbah deh... judulnya, tetep aja Ummi sendiri ma Hana. Kangen..
Untungnya kemarin orang2 dah pulang, wuih... Hana girang banget liat isi rumah lengkap lagi, walaupun ga ada Papa :( Semua orang diabsen suruh gendong sambil ketawa-tiwi.. aduh anakku sayang....


~ for my lovely cousin n his wife: selamat menempuh hidup baru ya... Ummi sama Hana mendoakan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, amiiin. Baarakallahu laka wa baraka 'alaika wa jamaa'a bainakuma fii khair..
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, December 13, 2007

Obsesi

when you are being obsessed with something, or someone..
how do you know when to stop?
how do you know when to take a break?
how do you know that you are still on the right path?

take enough time to read
take enough time to write
take enough time to think
take enough time to discuss and think about other people...
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, December 06, 2007

b-e-r-a-t

Alhamdulillah Hana akan segera punya adek. Saat ini kehamilan ummi dah masuk 7 setengah bulan. InsyaAllah awal Februari dede’nya Hana akan melihat dunia. Kehamilan kedua ini Ummi lalui hampir ga berasa. Wong sadarnya aja pas udah 4 bulan :D Orang-orang pada heran, kok bisa?? Ya.. bisa lah, ini buktinya hehe ^_^ Soalnya sejak Hana lahir, Ummi belum mengalami siklus menstruasi yang jelas, jadi belum ngeh… Trus, alhamdulillah dede’nya Hana ga rewel waktu di perut ummi. Ga pake muntah2, pusing2, dst. Sama kayak ayuk Hana. Jadi ya, Ummi ga sadar aja kalo ternyata Hana berhenti ASI karena sudah harus berbagi dengan dede’nya yang masih di perut Ummi..

Kenapa judulnya berat?? Apa dede’nya berat? Atau Umminya yang nambah berat (hehe, pastilah ya..)? Sebenernya engga sih.. Cuman, Ummi, Abi, Hana dan orang-orang di rumah sedang mengalami trauma psikologis yang cukup…menyesakkan. Mungkin Ummi ga bisa cerita disini kali ya, maklum, bukan sesuatu hal yang membanggakan, walaupun juga bukan sesuatu yang memalukan..
Subhanallah, semoga semua kejadian ini membawa hikmah yang begitu besar di kemudian hari. Do’akan kami ya, sahabat…
»»  Baca Selanjutnya...

Terlantar...

Sudah lama blog ini dibiarkan terlantar, sesibuk apa sih orang yang punya?
Ya.. menjalani rutinitas yang coba dimaknai sebagai sesuatu yang bernilai..
Menjadi seorang istri..
Menjadi seorang ibu..
Menjadi seorang anak..
Menjadi seorang mahasiswa..
Dan menjalani peran-peran lainnya yang tidak bisa terhindarkan sebagai bagian dari masyarakat.
Bosan?! Terkadang ya, apalagi tidak banyak tempat penyaluran yang bisa dicari. Hanya berharap pada Dia yang memegang segala jiwa, agar semua ini dapat bernilai ibadah…
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, July 09, 2007

Belum apa-apa..
Belum seperti Abu Bakar ra. yang mempersembahkan seluruh hartanya untuk Islam dan hanya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya bagi keluarganya..
Belum seperti Abdurrahman bin 'Auf yang memberikan seluruh barang dagangannya kepada umat Islam karena janji Allah akan menggantinya dengan 700 kali lipat..
Belum seperti Umar bin Abdul Aziz yang merupakan seorang khalifah tapi adalah orang yang paling miskin di negerinya..
Belum seperti Mush'ab bin Umair yang merupakan tuan muda bergelimang harta di Persia, tapi meninggalkannya demi Islam dan ia meninggal dunia dengan ditutup sehelai kain kafan yang jika ditarik untuk menutup kepalanya, maka kakinya terlihat dan jika ditarik untuk menutup kakinya, maka kepalanya terlihat..

Belum apa-apa..
Belum seperti seorang Sumayyah yang direbus dalam panci bersama suaminya dan menjadi syahidah pertama dalam Islam..
Belum seperti Asma binti Abu Bakar yang dalam keadaan hamil tua sanggup menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk menghantarkan makanan pada Rasulullah dan ayahnya..

Belum apa-apa..
Belum cukup untuk mengatakan lelah..
Belum cukup untuk berhenti..
Belum cukup untuk tergesa..

Ya, perjuangan kita belum apa-apa..
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, May 24, 2007

G Project

Diskusi kami sore itu menelurkan satu proyek, untuk memperkenalkan mereka yang 'istimewa' kepada mereka yang berada pada sebaran normal. Bukan sekedar memperkenalkan, tapi juga berusaha untuk berempati... Lebih jauh lagi, ingin tetap menghargai mereka sebagai individu yang mempunyai hak dan kewajiban, walaupun berbeda.

Mereka bukan seseorang yang hanya pantas untuk dikasihani, tapi harus juga dilihat sebagai individu yang mempunyai kompetensi tertentu dan dapat berperan bagi masyarakat.

Perkenalan ini, pada tingkatan anak-anak, tentunya lewat bermain....

So, ada yang tertarik untuk gabung dengan kami?
»»  Baca Selanjutnya...

Allah Marah?!

Dialog di suatu hari antara ummi dan Auli...
U: Kak, tolong jagain ade' ya, ummi mo sholat dulu.
A: Yah, ummi... Auli kan lagi sibuk [maen] nih. Sholatnya nanti aja kenapa?
U: Ih kakak, ummi harus sholat, nanti dimarah Allah.
A: Emangnya, Allah suka marah-marah ya?

Subhanallah, anak-anak sekarang celetukannya 'berisi' ya... bikin umminya harus banyak belajar lagi, terutama untuk menerangkan konsep-konsep abstrak pada mereka yang baru mengenal benda-benda kongkrit. ^_^
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, April 16, 2007

Adik Kecil yang Dewasa

Laki-laki itu telah berubah.
Mungkin, ia justru menjadi lebih dewasa dibanding semua kakaknya. Kata-katanya memang kasar, tapi ia benar. Sikapnya memang tidak manis, tapi sesungguhnya ia sangat perasa. Ia memang terkesan tak peduli, tapi justru ia yang paling menderita.
Manusia, memainkan perannya masing-masing dengan cara berbeda. Dengan segala keterbatasan ku, dan kami, hanya demikianlah yang dapat kami lakukan. Sekarang bagianmu, De'.
Letih, lelah... tapi permasalahan ini harus dicari penyelesaiannya. Sakiiiiiitt, semua orang merasakannya. Lebaran tahun lalu, saat semuanya terungkap, untuk kedua kalinya aku melihat airmatanya. Sedih, karena airmata itu ternyata untuk permasalahan yang dulu sudah kami anggap selesai. Ya Allah, limpahkanlah kesabaran kepada kami semua... tunjukilah kami kepada jalan yang Engkau ridhoi.. Amiin.

Untuk adikku yang sekarang lebih dewasa... Semoga Allah melindungimu dalam cahaya-Nya...
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, March 26, 2007

Hari ini...

Subhanallah, ketemu salah satu orang yang luar biasa. Luar biasa energi kehidupannya, luar biasa kemauan untuk majunya, luar biasa jalan hidup yang telah dilaluinya.

Depok, 26 Maret 2007
...menghisab diri atas segala ke-tidak-istiqomah-an...
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, March 13, 2007

r-a-h-a-s-i-a

Sebenarnya rahasia itu mudah dibaca. Gerak-gerik, isyarat tubuh, kata-kata, desas-desus.. pokoknya banyaklah cara untuk bisa mendeteksi rahasia yang disimpan oleh seseorang, paling tidak, kita pasti bisa merasakan bahwa orang tersebut menyembunyikan sesuatu dari kita, atau berbohong. Apalagi, orang yang dekat dengan kita, bertemu secara rutin, sering berbagi cerita, bahkan kita bisa membaca raut wajahnya... Susahnya, jika rahasia tersebut adalah satu hal yang sangat tidak kita sukai, terkadang kita justru berusaha untuk menutup mata dan telinga, pura-pura tidak tahu, takut terluka... padahal kita sesungguhnya tahu, atau punya dugaan yang hampir 100% benar.
Ternyata, menjalani kepura-puraan itu juga tidak enak. Terbawa menjadi mood yang tidak baik, membawa penyakit, semangat menguap entah kemana.. Mana yang akan lebih menyakitkan, mengetahui kebenaran walaupun itu menyakitkan, atau menahan diri untuk bertanya karena tidak ingin mendapat jawaban yang mengiris....


~ Ada apa sih dengan sekedar bertanya, "Mau kemana?" ~
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, March 06, 2007

bisa apa?

tak bisa berkata-kata...
saat mengetahui ia yang pernah menjadi 'model' dari perilaku, berputar arah...
apa yang terjadi?
banyak pertanyaan terlintas, namun mengapa tak berani mencari jawabnya?
berkhusnudzon, cukupkah?
malam ini, kutekadkan untuk menghubunginya...

*ruang kelas, melalui jendela informasi dunia
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, March 05, 2007

Merenung..

Tadi saat jam kuliah, mba Kiky nanya sama aku, "Yen, kamu Islam tapi enggak ikut organisasi Islam apapun kan? seperti NU or muhammadiyah..?" Aku jawab, "Engga mba, emang kenapa? tapi aku ikut partai..". Trus beliau menyodorkanku satu bundel kertas berisi baaaaaanyaaak pertanyaan tentang kegiatan ibadah, pendapat tentang sosial, politik, dst. Thanks to her, aku banyak teringatkan kembali kepada sikap-sikap yang -seharusnya- aku tunjukkan, dan aku percayai. Sikap sebagai seorang muslim, terlepas organisasi apapun ia, partai apapun ia, karena pada hakikatnya Islam itu satu...
»»  Baca Selanjutnya...

Bersyukur..

Semalam suamiku bertanya, "De, lebih enak dulu waktu belum nikah atau sekarang?"
Aku balik bertanya, "Emang kenapa?"
"Dulu kan, bebas kemana-mana, belum ada suami yang harus dilayani, anak yang harus diperhatikan..."
"Ya.. semuanya ada plus, minusnya lah.. waktu single ada kurang dan lebihnya, setelah nikah dan punya anak juga begitu.."

Bukankah, ketika kita telah memutuskan untuk melakukan suatu hal (dalam hal ini, menjalani pernikahan), maka kita harus sudah siap dengan beragam konsekuensinya?!


** pengingat untuk diri sendiri..
»»  Baca Selanjutnya...

Friday, February 23, 2007

High or Low?

Sebagian anak terlahir dalam keadaan normal, sementara sebagian lainnya terlahir istimewa. Dalam sebaran normal, mereka ada di sebelah kanan (more than average) atau kiri (less than average). Aku ingin mencoba lebih memperhatikan mereka, pendidikannya, perkembangannya. Ingin coba berbagi tentang permasalahan yang mereka hadapi ketika diberi label 'gifted', 'disabled' atau bahkan 'mentally retarded'.. The problem is.... I have to choose!! Upper or lower? Aduh, bingung...
»»  Baca Selanjutnya...

Wednesday, February 14, 2007

Salah Jurusan?!

Nothing as practical as a good theory - Kurt Lewin (yang selalu dikutip pa Hamdi berulang-ulang dalam kuliahnya).
Awalnya aku berpikir amat sangat pragmatis dan praktis. Aku kuliah (lagi), karena ingin memberi kontribusi yang lebih banyak kepada masyarakat. Ternyata oh ternyata, di jurusan ini, bukannya kemampuan praktisi yang kita peroleh, namun kemampuan pada tataran teoritis. Aku mulai dag-dig-dug nih. Mencoba menyesuaikan diri kembali dan me-revisi tujuan awal aku ingin terjun kembali ke dunia akademisi. Trus lagi, mulai berpikir, apa iya aku segitu filosofisnya? Kalo S2 berarti aku harus berteori tentang sesuatu hal, trus apa yang aku inginkan??? Duh.. pikiranku udah mulai di-sibghoh ama pa Hamdi neeeh... pusyiiing. Ah... itu sih TEORI!!!


** ignore aja deh, wong nulisnya juga ngaco!!! $?&$!
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, February 05, 2007

Tempat Istimewa

Kehidupan pernikahan memang menakjubkan. Ada seorang sahabat yang mengatakan bahwa menjalani pernikahan sama artinya dengan menapakkan kaki pada Universitas Kehidupan di Fakultas yang bernama Kesabaran.

Laki-laki itu tadinya tidak aku kenal, bahkan mendengar namanya pun baru pada saat amplop tertutup itu disodorkan kepadaku. Belum pernah terlintas dalam harap dan pikirku, laki-laki seperti apa yang aku inginkan untuk berdampingan dalam satu koridor yang sama, perjuangan. Lalu tiba-tiba, ia hadir begitu saja dalam kehidupanku. Kemudian, everything's just fell all right. Allah memang memberi yang terbaik untukku, itu satu hal yang aku yakini, insyaAllah selamanya. Proses yang sedikit terhambat karena permasalahan pekerjaan, alhamdulillah menjadi satu tarbiyah sendiri dalam perjalanan kami mencoba membangun sebuah mahligai cinta.
Perlahan, laki-laki itu mulai mewarnai hari-hariku. Tiga bulan pertama kami harus terpisah, pasti Allah juga yang telah campur tangan dalam menentukannya. Kami, memang belum terbiasa berbagi, berbagi cerita, rasa, asa... Kalau aku ingat kembali masa tiga bulan itu, rasanya aku mau tertawa, karena begitu kakunya kami dalam bicara, berlaku... :)
Hari berlalu, berganti minggu, bulan, tahun.. Makin banyak cerita yang coba kami perankan bersama, makin banyak lukisan yang kami lukis berdua.. Cinta, sayang, entah perasaan apa yang aku rasakan kini. Laki-laki itu, walaupun perlahan tetapi pasti, ia kini mempunyai tempat istimewa dalam hatiku.
»»  Baca Selanjutnya...

Manja

Sebagian besar (?) orang setelah menikah dan punya anak, mereka akan terlatih untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab. Itu kata teman2ku. Tapi anehnya, aku kok malah ngerasa tambah manja ya ^_^
»»  Baca Selanjutnya...

Friday, January 26, 2007

I Love U..

Melihat air mata mereka hari ini..
Berada dalam pelukan hangat mereka..
Menginjak kembali ruangan tempat kami biasa bercengkrama bersama..
Mendengar celoteh ringan mereka..
Mendapat ciuman takzim pada tanganku..
Aku semakin sadar..
Aku memang sangat sayang mereka..
Love you, my children..

Walaupun berat, aku harus tetap meninggalkan mereka..
Allah, ampunilah kelalaianku dalam membimbing mereka selama ini..

~parung,250107
»»  Baca Selanjutnya...

Friday, January 19, 2007

Uhhh... jauh, Bi!!!

"Bang, besok De disuruh dateng ke **** nih... katanya ada pembekalan apa gitu..."
"Trus?? Ya, dateng aja.. Hana dibawa ngga?"
"Duh abang, jauh banget... seharian lagi... kayaknya Hana ga mungkin dibawa deh, kasian pasti capek.."
"Ya udah, tinggalin aja sama Abinya, beres kan? Susunya udah ada kan?"
"Iya sih, tapi..."
"Kenapa, jauh???"
"Boleh engga ya, sama Mama?"
"Ya, pinter2 ngelobi lah.."
"Tapi kalo engga boleh gimana? Boleh engga ya, De ikut setengah hari aja...?"
"Ade selama tarbiyah udah diajarin apa aja? Lakuin dong!!"
".........................."

My love, thanks for your reminder...

Menjadi seorang jundi, memang harus taat pada qiyadah. Ingat kan ayat yang senantiasa kita dengung-dengungkan... Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat... Jauuuuuuuuuhhh sekali, subhanallah saya sangat merasakannya sebagai satu halangan yang berarti. Kalo dulu sewaktu kuliah, kemana-mana dijalanin -secara Bandung yang ga pernah segitu jauh kayak Jakarta, dan secara masih single :D- tapi sekarang...
MasyaAllah... benarlah cerita orang-orang yang telah lebih dulu 'terjun' ke dunia dakwah pasca kampus, berat!! Menurutku, hal yang paling berat bukan masalah tanggapan orang atas dakwah kita, namun kemampuan kita untuk me-manage hati, perasaan, waktu, untuk bisa tetap melaksanakannya. Dengan kata lain, musuh kita sesungguhnya adalah diri kita sendiri.

Subhanallah, fragmen kecil dialog di atas membuat saya sadar dan bersyukur, mengapa seorang akhwat tarbiyah, lebih diutamakan untuk menikah juga dengan ikhwan tarbiyah. Kami memang bukan kader-kader tarbiyah yang paling baik, namun kami saling melengkapi satu sama lain, saling menyemangati, saling mengingatkan... indah kan, hidup di dalam naungan rumah tangga tarbiyah?? Iman kita, yang ada masa berada di puncak dan ada kalanya futur, senantiasa butuh penyegaran kembali. dan pasangan kita, memikul tanggung jawab untuk menyediakan tangannya untuk menarik kita yang terjerumus ke dalam jurang, menyediakan bahu untuk kita bertopang kala kaki kita tidak kuat menapak...

Ya Allah, kuatkanlah ikatan hati-hati kami, pertemukanlah kami dalam indahnya ibadah kepada-Mu, dalam nikmat berdakwah di jalan-Mu...
»»  Baca Selanjutnya...

Substitute

Masing-masing manusia mempunyai peran yang tidak tunggal. Saya, misalnya. Saya mempunyai peran -disertai kewajiban dan haknya- sebagai seorang hamba Allah, seorang istri, seorang ibu, seorang anak, seorang kakak, seorang adik, seorang keponakan, seorang tante, seorang mahasiswi, seorang guru, dan tentunya seorang ummat Rasulullah yang mempunyai kewajiban untuk berdakwah menyeru kepada jalan-Nya.

Peran ini, bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dan peran kita, hanya kita yang bisa melakukannya, kewajiban kita hanya kita yang bisa menyelesaikannya. Kadang himpitan hidup ini begitu berat,,,,,, membuat diri ini ingin melepaskan sejenak saja salah satu peran yang harus dilakoni.. ingin rasanya digantikan dengan orang lain untuk peran-peran kita. Pengganti?? Bukankah tetap kita yang harus mempertanggungjawabkannya......?


~menuju pertanggungjawaban berikutnya..
»»  Baca Selanjutnya...