Monday, May 19, 2008

Hak orang lain...

Harta, memang selalu membawa fitnah. Dari lima pertanyaan yang akan ditanya kepada kita di hari kiamat, dua diantaranya melibatkan harta: "Dari mana ia diperoleh?" dan "Kemana ia dibelanjakan?" Diantara dua titik ekstrem, disanalah seorang muslim harus memegang teguh keimanannya atas ujian harta yang dibebankan. Katanya, faqir itu lebih dekat kepada kafir. Tapi di ujung kutub yang lain, dinyatakan bahwa orang kaya itu masuk ke dalam surga belakangan (katanya Nabi Sulaiman adalah orang ke-500 yang akan masuk surga), dikarenakan ia harus mempertanggungjawabkan terlebih dahulu harta yang ada padanya.

Hari ini, atau mungkin bulan dan tahun depan, kita merasakan sedikit 'lapang'. Hati-hati... setan pasti telah mempersiapkan pasukannya untuk menjerumuskan kita pada penyakit 'wahn'. Aku pernah blog-walking ke rumah maya salah seorang sahabat, ada kata-kata yang terus terngiang... "Semakin banyak harta yang ada pada kita, bukankah semakin banyak pula hak orang lain yang harus kita keluarkan?!"


~reminder bagi diri sendiri...
»»  Baca Selanjutnya...

Menjadi Ibu??

Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, paling tidak untukku. Dengan dua orang balita, rasanya waktu tidak pernah bisa diajak kompromi. Selesai satu pekerjaan, sudah menunggu pekerjaan lain yang harus dibereskan. Iyalah, peran kita kan bukan cuma menjadi seorang ibu. Kadang terasa, capek!! Letih secara fisik maupun mental, walaupun aku dan suami selalu saling mensupport dan mengingatkan untuk sabar, sabar dan sabar. Menghadapi anak-anak tidak seperti menghadapi orang dewasa. Mereka belum bisa diajak kompromi. Mereka belum bisa mengkomunikasikan apa yang sesungguhnya mereka inginkan. Mereka juga belum bisa mengerti ada yang dinamakan alasan untuk segala sesuatunya, mengapa ini boleh dan itu tidak boleh. Kalo lagi capek, biasanya aku (ingin) memilih menjauh sebentar dari anak-anak, hingga perasaan kesal (dan teman2nya) itu hilang. Well, kadang emang perlu sih...

Itulah yang membuatku kagum pada para seorang perempuan yang mempunyai limpahan kasih tak berbatas, cinta tak bertepi. Ketika ia dihadapkan dengan keempat orang cucunya, ia selalu tersenyum. Ia selalu mempunyai tenaga ekstra untuk bermain dengan mereka, untuk tidak menampakkan keletihan dan kekesalannya. Ia selalu membuat kami malu dengan apa yang seharusnya bisa kami lakukan... Ah mama, rasanya ingin meminta kepada Allah agar mama tidak perlu menghadapi kesulitan apapun dalam masa senjamu..... tapi kenapa ujian-Nya begitu berat.... Ya Allah, limpahkan kesabaran kepadanya, muliakanlah ia...
»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, May 08, 2008

Sang Pemberes...

Anakku lucu sekali.... Di usianya yang baru 19 bulan, Hana udah pinter banget beberes (untungnya ngikut sifat Abinya yang rapih, bukan Ummi yang suka bikin ruangan jadi kapal pecah :D). Kalo ada air atau apapun yang tumpah, dia cepet2 lari ngambil tisu di atas meja, langsung dia lap sendiri ato nyuruh umminya dengan bahasa isyarat yang 'merintah' banget. Hana juga sukaaaa banget nyapu, tiap hari pasti mainan sapu disodok2, walaupun artinya nambah2in kotor lantai :) Satu lagi yang Hana paling suka, disuruh untuk naro ke tempat baju kotor, mau itu celana de Rifqi yang bau ompol, ato celana dia sendiri, sampe mainan kakak Auli juga kadang dimasukin ke tempat baju kotor. Trus anak ummi yang cantik ini juga 'cewek' banget. Doyannya ikut masak, ngangkat cucian yang kering, trus setrika... dengan bahasa planet yang baru sepatah dua patah kata, pokoknya semua harus berjalan sesuai dengan yang dia mau. Hana, Hana... jadi anak solehah ya sayang....
»»  Baca Selanjutnya...

Wednesday, May 07, 2008

SEMANGATH!!

SEMANGATH!! Mengejar waktu yang tersisa... dua bulan lagi loh, Ummi!! Kadang engga tega juga ninggalin anak2 lama-lama untuk ke lapangan atau ke kampus. kangeeen.. suka kebayang2 wajah Rifqi, suara Hana... huhuhu, maap ya my little angels, ini demi menyelesaikan amanah.. again, SEMANGATH dong, Ummi!!
»»  Baca Selanjutnya...