Wednesday, December 22, 2004

Bakti Untuk Mama

Dia wanita mulia...
Kemuliaannya telah menempatkan surga berada di bawah kakinya
Dia wanita perkasa...
Keperkasaannya telah meruntuhkan dinding kesombongan diri ini untuk sekedar merasa 'telah berbakti'
Dia wanita penuh cinta...
Cintanya telah merekatkan seorang laki-laki dan empat orang anaknya dalam satu tempat bernama keluarga
Dia wanita dengan sedikit tangis...
Tangis dan deritanya telah membuat hati ini tersayat dan meneteskan luka
Dia wanita dengan sedikit amarah..
Amarahnya telah membatasi diri ini dari berbuat terlalu

Ma,
Anakmu ini tahu bahwa engkau bukanlah seorang wanita yang sempurna.
Di tengah kemuliaanmu sebagai ibu, keperkasaanmu dalam menghadapi segala cobaan dunia, cinta kasihmu yang tak pernah padam, jerit tangis dan deritamu, amarah dan bentakan sayangmu...
Aku tahu, engkau hanyalah wanita biasa yang tak pernah luput dari khilaf dan dosa..

Ya Ghaffar, ampuni dosa beliau..
Aku yakin tidak akan pernah mampu membalas semua pengorbanannya
Aku yakin apapun yang aku lakukan, tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihku kepadanya
Maka biarlah aku membalas semua jasa beliau dengan do'a..

Rabb, ampunilah segala kekhilafannya
Tinggikanlah derajatnya di sisi-Mu
Beratkanlah timbangan Amalnya setiap kali Engkau berkenan dengan amalku
Tunjukkanlah dirinya kepada jalan cahaya-Mu
Sebutlah namanya dalam majelis orang-orang yang bertakwa...


Ma...
Kenapa lidahku sangat kelu untuk sekedar bilang "Aku sayang Mama"?


- Jakarta menjelang dini hari, di hari Ibu

1 comment:

Anonymous said...

Iya ya, kenapa rasanya berat mengatakan 'Aku sayang Mama' dan menganggap bahwa tanpa perlu dikatakan Mama sudah mengerti bahwa aku sayang padanya ....