Tuesday, November 30, 2004

Membuka mata

Pernah ga sih, kalian bangun tidur dengan perasaan legaaaaaaaaa banget? Pastinya... karena bobo malem ga lupa baca doa, dan bangunnya juga ga lupa baca doa kan? Kata Rasul juga: kalo manusia tidur, syetan mengikatnya dengan tiga ikatan. Ikatan pertama lepas ketika kita menyebut nama Allah saat bangun, ikatan kedua lepas ketika kita mengambil air wudhu, dan ikatan terakhir lepas ketika kita melaksanakan shalat. Allahu Akbar...
Pokoknya, I woke up this morning... L-E-G-A. Alhamdulillah...
»»  Baca Selanjutnya...

Monday, November 29, 2004

Cita Pemuda

Tapakkanlah kaki di jalan Ilahi
Jangan ragu lagi, janji surga-Nya pasti
Kobarkanlah api peperangan suci
Yakin kemenangan janjikan bidadari

Bangkitlah segera, Wahai Pemuda
Jangan terlenakan oleh buai dunia
Disana ada negeri Islam terluka
Sadarkan jiwamu untuk membela

Siapkan diri rangkul senjata
Panjatkan do'a untuk citakan surga
Pekikkan TAKBIR sampai nafas terakhir
Kejayaan di tangan kita...

Satu Hati Bebaskan PALESTINA
Hancurkan yahudi penjajah
Tegap, Maju dan songsonglah surga
Takkan pernah gentar sampai Al-Quds merdeka!!!

ShouHar
-- innamal mu'minuuna ikhwah.
»»  Baca Selanjutnya...

Sunday, November 28, 2004

Barisan ini.

Berada di tengah-tengah gelombang massa yang sedemikian besar, selalu saja ada tetes air mataku yang jatuh... Entah apa sebabnya, aku selalu terharu dengan semangat juang mereka. Subhanallah... Aqidah memang adalah ikatan yang paling kuat dari ikatan apapun dalam melandasi sebuah persaudaraan. Tak terbatas ruang, waktu, negara, bahasa... Selama mereka masih meyakini bahwa tidak ada ilah melainkan Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, maka kita adalah saudara.

Saudaraku... mungkin aksi ini hanyalah salah satu cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kami peduli dengan perjuangan kalian. Kami sungguh-sungguh memohon kepada Allah, semoga jumlah yang tidak seberapa ini mampu menyelusupkan perasaan gentar dalam hati musuh-musuh Islam, sekaligus meniupkan semangat baru bagi para mujahid dan mujahidah dimanapun berada. Karena dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami belum bisa menyertai kalian dalam medan jihad yang sebenarnya... Allah, berikan kami kesempatan untuk bisa menjadi bagian dari para mujahid-Mu...

bi ruh, bi dham, nafdhika ya Islam...

Jakarta, Bundaran HI. 28 November 2004


»»  Baca Selanjutnya...

Friday, November 26, 2004

Walaupun

Bersyukur di atas segala nikmat yang dilimpahkan kepada kita, bersabar di atas segala ujian yang sedang kita jalani. Bukankah itu kewajiban seorang muslim?
Tapi hari ini aku menyadari satu hal...
Sebuah permasalahan kehidupan, selain akan menyaring hamba-hamba-Nya yang mukhlis dari yang munafiq, juga akan menampilkan kepada kita who is our really true friend. They all said: a friend in need is a friend indeed...

Alhamdulillah... Allah, segala puji syukur aku panjatkan kepada-Mu, atas nikmat persaudaraan yang telah Engkau berikan kepadaku. Mungkin ini cara-Mu untuk menunjukkan padaku bahwa aku tidak sendirian...
Subhanallah, aku bener2 terharu ketika tahu bahwa mereka ikut membantu menyelesaikan masalahku. Dengan berbagai cara yang mereka bisa, mereka ikut bersedih denganku, ikut memikirkan solusinya, begitu menjaga perasaanku, dan aku yakin mereka pasti mendoakanku...
Walaupun hingga kini, aku masih belum tau bagaimana solusi yang terbaik, apakah sikap yang kuambil akan menyelesaikan semuanya ataukah menambah kekeruhan, tapi... Aku merasa kuat. Karena selamanya, aku tidak akan sendirian. Allah... aku yakin Engkau akan selalu menyertaiku, dan orang2 mukmin akan selalu bersamaku dalam do'a-do'a mereka...

Allah... betapa aku bersyukur bisa merasakan nikmatnya berukhuwah..

[Terima kasih tak berhingga kepada kalian semua.. Aku hanya bisa mendoakan agar Allah memuliakan kalian untuk semua yang kalian lakukan untukku...]

Abu Hurairah ra. meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Barangsiapa melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan salah satu kesusahan hari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Allah menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim)
»»  Baca Selanjutnya...

akhirnya...

I hope this will end up everything... Aku capek!! God, help me...
»»  Baca Selanjutnya...

Hmm...

Mungkinkah aku terlalu kekanakan untuk mengerti semua ini? Rasanya, apapun keputusan yang aku ambil, selalu ada ketidakpuasan seseorang di baliknya. So what gitu loh? I can’t be that ‘little nice girl’ all the time, right? I have my own life to live… Plis dong??? Aku hanya minta kalian untuk menghargai aku sebagai seorang manusia dewasa! Mungkin kalian akan kecewa dengan sikap yang kuambil, tapi… pernahkah kalian berfikir apa yang aku rasakan ketika keputusan itu kubuat? It’s not that simple! Ketika aku harus mengambil sikap yang aku tahu akan menyakiti hati orang lain, aku juga sakit, teman. Tapi ada satu kaidah yang disebut ‘prioritas’… dimana ketika dua hal dibenturkan, kita harus memilih salah satu, atau akan kehilangan keduanya… Jadi, disinilah aku memilih. Untuk menyakiti hati seseorang, daripada kehilangan keyakinan yang telah kupegang teguh sekian lama. Maafkan aku, teman…

[I hate to see things in black and white, though sometimes we just can’t avoid to do so…]

»»  Baca Selanjutnya...

Thursday, November 25, 2004

Capek

Lelah... letih... mungkin itu hal yang sekarang ini sedang mendominasi fikiranku. Lelah dengan rutinitas sehari2, letih menghadapi segala permasalahan yang terus berulang. Ingin rasanya berlari... menyembunyikan diri dari kejaran rasa tak berdaya, keluar dari himpitan seluruh permasalahan yang menyesakkan dada. Berlari... andai aku bisa... Kalau dengannya masalah akan terpecahkan, pasti itulah langkah yang akan diambil oleh semua orang. Tapi, TIDAK!! Berlari tidak akan membawa kita pada ketenangan. Bukankah Allah telah mengirimkan permasalahan2 itu untuk mendewasakan kita? Dewasa dalam berfikir... Dewasa dalam bertindak...

»»  Baca Selanjutnya...

Why Must I Feel Guilty?

Toh niatku baik, karena kita sama2 menyandang label seorang muslim. Aku hanya ingin mengingatkan tentang apa yang (seharusnya) telah kita yakini sebagai tujuan utama kita. Allahu ghayatuna... Allah - dan hanya Dia - yang berhak menjadi tujuan kita.. Benar bukan?

Lalu, kenapa harus merasa bersalah?
Jika nasihat yang aku berikan ternyata menyakitkan, haruskan aku bilas dengan permintaan maaf? Lalu, bagaimana jika permohonan maaf yang aku ucapkan ternyata akan membuat nasihat yang kuteriakkan tidak terdengar? Tidakkah lebih baik untuk mengatakan yang benar, walau itu menyakitkan?

Astaghfirullah.. Rabb, tolong singkirkan rasa tak berdaya ini dari dadaku. Aku hanya ingin menjalankan perintah-Mu.
Bukankah kewajiban kita hanya mengingatkan?
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, November 23, 2004

Bismillah...

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang...

Welcome to my blog! It's a story about me...
Lintasan fikiran yang pernah mampir atau singgah cukup lama di kepalaku...
Apa yang aku rasakan terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitarku...
Mencari hikmah di balik setiap peristiwa...
- I believe that everything happens for a reason -

[rabbana maa khalaqta Haadza baathilaa..]
»»  Baca Selanjutnya...