Thursday, March 17, 2005

Sekelumit Perjalanan

Kita tidak pernah bisa memilih untuk lahir dari rahim siapa, tidak bisa memilih untuk terlahir dalam keluarga seperti apa, tidak bisa memilih untuk mempunyai fisik dan tingkat kecerdasan seperti apa...

Lalu ketika kesadaran itu telah dianugerahkan kepada kita, ingatan masa kecil hanya terpaut pada sepasang raut wajah yang senantiasa ada untuk merangkul. Teriakan yang senantiasa dilontarkan ketika kita mulai melakukan hal yang membahayakan, kemarahan yang ada ketika kita melakukan hal yang dilarang, belaian sayang dan tangis tertahan yang ada ketika kita terbaring sakit.. Ingatan itupun tidak sempurna, hanya berupa puzzle tak lengkap.

Lalu pedal gas seakan tertekan dalam. Masa-masa itu dengan cepat kita lalui. Ingatan sudah sempurna untuk merekam, hanya saja pita rekaman itu tidak pernah cukup panjang untuk memutar setiap detik kembali di hadapan. Menangis, tertawa, menjerit, meminta dan berbagi... Terkadang bersama keluarga terkasih semuanya kita lalui, tidak jarang pula bersama sekumpulan orang yang kita sebut teman, atau sahabat...

Perubahan demi perubahan terus terjadi. Tangga-tangga kehidupan telah membuktikan sebagian dari janji-Nya.. Pena takdir telah menuliskan ketentuan-Nya.. Sebagian dari mereka pergi, sebagian masih ada di sisi hingga hari ini, sebagian berbelok dan menghilang dari hadapan, sebagian yang lain berbalik dan mengambil posisi berseberangan.. Diri ini terpontang-panting oleh cobaan, hati terbolak-balik oleh harapan, jiwa meringis oleh penantian, namun hanya hari ini yang tersisa untuk dilalui..

Roda kehidupan akan terus berputar, fase kehidupan yang lainpun telah menunggu untuk segera dihadapi. Tidak akan bisa kita ingkari bahwa ketentuan Allah pasti terjadi, ketentuan yang tidak pernah bisa kita minta untuk dipercepat, atau ditunda.. Allah.. masihkah cukup nafasku untuk menambah satu hari lagi dari usiaku? Rabb.. masihkah sampai usiaku untuk menyempurnakan apa yang sudah terucap menjadi janji? Masihkah....?


*) Menghitung detik menuju tanggal 18..

No comments: