Tuesday, July 12, 2005

Jarak Jauh..

Tepat 8 hari setelah menikah, aku kembali ke kesibukan kantor. Semua orang yang berpapasan berkata "Looohhh... kok udah masuk? Cepet amat cutinya?" Aku sih, senyum-senyum aja, paling nyengir dikit plus melotot banyak kalo mereka udah mulai ngegodain.. Ya atuh, gimana lagi?? Toh, di rumah juga udah engga banyak kerjaan. Dan yang paling penting, suami dah balik ke Semarang, ngapain juga aku ngendon di rumah ajah? Bosen bangetttt... Trus mereka bilang lagi "Aduh, kasiiiaaaan... ditinggal..." Hehe, lagi-lagi aku tersenyum simpul sambil meringis dalam hati. Sabar yen... bentar kok, cuma 3 bulan kan? [Hopefully :'( ]

Sekedar berbagi cerita. Sahabatku yang dalam beberapa minggu kedepan ini mau menikah, kasusnya mirip dengan aku dan suami (secara esensi), tapi beda. Gini ceritanya, beliau kan orang kantoran, kerjanya dari pagi sampe sore, trus nyampe rumah biasanya jam 6 or stg 7 malem gitu. Tapi lucunya, (calon) suaminya pekerja shift malam, berangkat dari rumah sekitar jam 5 sore trus pulangnya sekitar jam 8 pagi. Nah loh, kapan ketemunya?! Beberapa hari yang lalu beliau telpon aku, trus kita ketawa bareng-bareng... MasyaAllah ya, ujian untuk pasangan muda tuh adaaaa aja. Kami saling menyebut beberapa orang sahabat yang mengalami hal serupa, long distance relationship, di masa awal pernikahan mereka. Tapi alhamdulillah hingga kini berjalan baik2 saja. Ya.. semoga kamipun bisa meniru langkah mereka. Toh, Allah pasti akan menolong hamba-hamba-Nya yang menikah karena ingin menjaga kehormatan kan? Apalagi jika niat itu adalah untuk kepentingan dakwah.. Bismillahittawakkaltu 'alallah...

Trus, gimana rasanya 'pacaran' jarak jauh? Ya.. ada enaknya, ada enggaknya kali ya.... Apalagi untuk pasangan baru seperti kami yang baru mulai mencoba mengerti satu sama lain, bertukar kebiasaan, mempelajari karakter pasangan..

Enggak enaknya jelas: ga ada yang nemenin pergi kemana-mana (inget kan, keluar rumahnya seorang istri itu harus seijin suami!), mau curhat pun terbatas karena ga setiap saat bisa, trus ga ada yang mendongeng sebelum tidur (^_^), de-el-el, de-es-te.. Dan yang lebih jelas lagi, berat di ongkos euy..

Enaknya apa dong? Hmm.. banyak orang bilang, pertemuan yang terlalu sering tapi monoton, bisa menimbulkan kebosanan. Mungkin yang penting adalah menjaga agar setiap pertemuan kita yang sedikit itu tetap berkualitas. Kebayang kan, berapa hari engga ketemu.. pasti banyak menyimpan cerita, perasaan rindu yang tertata rapi di sanubari, saling bertukar tausiyah.. Ada perasaan lain ketika membaca ataupun mengirim pesan-pesan singkat dari dan untuk suami tercinta, atau sapaan-sapaan lewat teknologi bernama HP, dst. Kangen kali ya namanya? Kembali menyadarkan bahwa diri ini sudah mempunyai tanggung jawab yang berbeda...

Tuh, emang lebih enak pacaran setelah menikah, kan?!




~ untuk yang tersayang di Semarang: "Abis baca postingan ini, telpon Ade' ya Bang... ^_^ "

No comments: