Wednesday, February 02, 2005

Memang Hanya Hari Ini

Pernahkah kalian mendengar kata-kata bijak: Yesterday is a history, tomorrow is a mistery, today is a gift. That's why it's called 'The Present'. Atau juga yang ini: Jangan hidup di masa lalu, karena kamu tidak akan pernah dapat merubahnya. Jangan pernah juga hidup di masa depan, karena kita tidak pernah tahu kapan ia akan datang. Tapi hiduplah di masa kini, karena masa depan kita akan ditentukan oleh apa yang kita lakukan hari ini. Ataupun ungkapan-ungkapan senada, yang intinya melarang kita untuk hidup dalam masa lalu - segemilang apapun itu, atau sekelam apapun itu - dan melarang kita juga untuk hidup dalam mimpi masa depan jika mimpi itu tidak terealisasi dalam sebuah amal nyata.

Beberapa sms dari sahabat-sahabatku akhir-akhir ini memaksa aku untuk sejenak menengok ke belakang. Informasi yang mungkin akan berulang setiap tahun, permohonan untuk ikut berpartisipasi dalam suatu acara pembekalan bagi para mujahid dakwah. Tapi mungkin bedanya, sejak tahun lalu, aku hanya menjadi seorang 'alumni'. Gara-gara sms itu juga, aku membuka-buka lagi semua catatan rapat-rapat yang pernah aku hadiri, tausiyah (nasihat) dan taujih (pengarahan) yang pernah aku dengar dan sempat tercatat. Aku baca-baca lagi... Kadang sambil tersenyum mengingat semua kejadian yang ada di baliknya. Satu hal yang pasti, dunia mahasiswa itu memang dunianya anak muda ya (aduh.. jadi ngerasa udah tua nih ^_^), karena semua hal yang aku baca itu melukiskan satu hal: SEMANGAT!! HAMASAH!! GHIRAH!! Dan hal itu benar-benar membuat suatu rasa kembali mengkristal di dada: KANGEN...

Tulisan di bawah ini aku tulis beberapa bulan setelah aku 'meninggalkan' dunia kampus. Rasa rindu yang membuncah terhadap masa-masa manis perjuangan itu, membawaku kembali kesana... Saat energi perjuangan itu kurasakan mulai mengering dari jiwaku, berharap perjalanan yang kulakukan bisa mengembalikan - atau setidaknya meningkatkan - stamina perjuangan...

---
Bandung, 25 Juli 2004
Dulu, aku pernah menjadi bagian dari kampus ini. Namun kini, sekuat apapun aku mencoba untuk tetap menjadi bagian darinya, tetap tidak bisa!! Waktu seakan tidak mau berkompromi (dan memang begitulah yang telah diperintahkan Rabb-nya), padahal ingin sekali aku tetap berada didalamnya. Masa-masa yang penuh perjuangan, dihiasi peluh, airmata dan darah... tapi manis!! Memang benarlah janji Allah, perjuangan itu akan terasa manis, hanya bagi orang-orang yang memahami maknanya...
Sekarang, ketika aku mencoba untuk kembali lagi ke kampus ini, menyusuri tempat-tempat yang dulu aku andalkan untuk mengembalikan semangat perjuanganku, bertemu dengan sahabat-sahabat yang dulu aku percayai akan selalu berada bersamaku... Everything's changed... Rasanya sangat berbeda! Rasa kangen itu memang terobati, tapi ternyata memang dunia itu bukan milikku lagi, bukan juga milik sahabat-sahabat dari 'masa' kami. Zaman telah berganti. Dan setiap zaman, dengan karakteristik dan masalahnya masing-masing, akan memunculkan pahlawannya sendiri...

Ketika sebuah sunatullah tentang waktu dan usia berjalan, kita akan dihadapkan pada saat ini! Ya, hanya hari ini!!
---

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh, dan saling menasihati dalam menetapi kebenaran dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran."

No comments: