Sunday, May 08, 2005

Berjuang..

Ketika seseorang menghiasi ruang impian dalam istirahat malam kita, apa yang akan kalian lakukan?

Entah apa sebabnya, semalam aku memimpikan seorang sahabat lama. Seorang Teteh yang biasa menjadi tempat menampung curahan ego dan ribuan ceritaku. Seseorang yang selalu menjadi salah satu pendorong disaat aku bimbang dalam aktivitasku di dunia perpolitikan kampus yang - tadinya - sangat aku hindari. Seseorang yang saaaaaaangaaaaaat sabar dalam membimbingku untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya. Di dalam mimpiku, kami berbincang lamaaaaa sekali. Lalu saat aku terbangun, timbul dorongan kuat untuk menekan angka-angka di pesawat teleponku untuk menghubungi beliau. Kangen... Ah, mungkin memang itu alasannya!

"Teh, semalam yentri ngimpiin Teteh loh.. Kenapa ya, Teteh baik-baik kan?"
"Kenapa yen? Kangen ya? Iya nih.. kangen juga.. Lagi sedikit flu sih, tapi selebihnya baik-baik aja koq. Yentri gimana?"

Dan mengalirlah percakapan kami. Mencoba melipat jarak dan waktu yang sudah terbentang tanpa direncanakan. Berbagi kisah tentang sahabat-sahabat yang lain.. Lalu beliau menghadirkan cerita tentang rencana pernikahannya yang akan dilaksanakan akhir bulan ini. Subhanallah.. ingin rasanya ikut meneteskan air mata untuk semua perjuangan yang sedang beliau lakukan. Perjuangannya ingin menghadirkan pernikahan Islami di dalam keluarga yang didominasi oleh - maaf - non Islam. Tentang hijab, tentang tradisi, tentang hiburan, dll. Tentang penghinaan yang dilakukan oleh keluarga besarnya, tentang pemaksaan-pemaksaan, tentang pernyataan tegas dari sang murobbi, tentang penyakit sang ibu yang kambuh karena begitu banyak menghadapi tekanan... Subhanallah.. Mungkin kalau aku berada dalam posisi beliau, aku pasti sudah menyerah...

"Memang sulit, yen. Tapi kita harus yakin bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya yang ingin melaksanakan syari'at-Nya. Allah punya cara-Nya tersendiri untuk menunjukkan jalan keluar, kemudahan itu pasti akan hadir, pada saat yang tepat. Hanya saja, Dia ingin melihat sejauh mana usaha kita.."

Aku begitu malu.. tausiyah beliau membuat mataku memanas.
Kucoba mengingat-ingat ujian yang sedang kulalui. Ah, belum seberapa!!

Dua hari yang lalu, dalam kajian Jum'at di kantor.. Ustadz membahas tentang tafsir Surat Al-Fatihah. Ketika sampai pada ayat ke-5, beliau bertanya. Kenapa lafadz ayat ini adalah "iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'inu", yang berarti: "Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan." Kenapa 'beribadah' didahulukan dari 'meminta pertolongan'? Ya, jawabannya adalah... karena pertolongan itu akan datang ketika ibadah [usaha] itu telah kita laksanakan!! Astaghfirullah... tamparan yang kedua!!

Subhanallah... Sungguh, ketabahan beliau benar-benar mengisi ruang kagumku hari ini. Beliau bercerita bagaimana emosinya sangat dipermainkan dalam beberapa minggu ini, tapi ketika hanya Allah tempat mengadu, hilanglah semua keresahan itu dan ketenangan untuk menghadapi hari pun kembali diperoleh.

Teteh, you really make me proud!! Doakan adikmu ini bisa mewarisi kesabaran dan ketangguhanmu dalam berjuang ya.. Ah, jangankan untuk mewarisi ketangguhan para shohabiyah, untuk mencontohmu saja aku masih harus banyak berbenah diri. Ya Rabb, istiqomahkan diriku...


*) Untuk seorang Teteh yang sedang berjuang..
Sabar ya Teh.. Innallaha ma'ash shoobiriin..

No comments: